Bangga Memiliki Kulit Sawo Matang
Jari jemari ini berlari lincah diatas tuts keyboard
Saya menulis kembali. Setelah 2 bulan vakum karena kesibukan dan adaptasi terhadap kerjaan yang baru. Saya menyukainya.
Tidak. Kali ini tulisan saya tidak mengenai pekerjaan saya. Tulisan kali ini tercipta karena saya tersentil.
Baca juga: Lovely Love!
Awal cerita…
Dimulai saya men-tweet suatu link yang menjelaskan bahaya dari suntik vitamin C yang konon katanya bisa membuat kulit lebih putih. Tetiba ada yang nyamber dengan menyebutkan segala macam resiko penyakit dan mengatakan punya kulit sawo matang itu eksotis.
Saya tergelitik. Saya geli membacanya. Terkekeh pelan. Tak pernah terlintas dalam pikiran saya takut akan matahari. Dan, tak pernah terlintas dalam pikiran saya untuk memutihkan kulit. Bagi saya, kulit saya itu bagus. Hanya tinggal dirawat saja dari dalam dan luar. Entah dengan asupan berserat. Atau mengoleskan body lotion untuk melindungi kelembaban kulit.
Kok… nggak mau putih?
Buat apa saya menjadi putih? Saya bangga dengan warna kulit saya sebagai orang Asia, terlebih Indonesia. Banyak orang asing, terutama orang Barat, yang sangat menginginkan warna kulitnya seperti saya, anda, kamu. Banyak model Indonesia yang bangga dengan warna kulitnya, sawo matang. Malah cenderung cokelat gelap. Contoh, Kimmy Jayanti, model lokal. Dia begitu bangga dengan skin tone-nya yang gelap. Malah Kimmy tampak stunning dan glowing diantara model berkulit putih lainnya. Dan sekarang, Kimmy termasuk dalam jajaran model papan atas lho!
Miris melihat teman-teman perempuan saya atau mungkin kalian, berlomba-lomba untuk menjadi putih. Termakan oleh maraknya produsen pemutih kulit yang hanya menyuguhkan ilusi dengan media visualisasi bernilai ratusan juta rupiah.
Setiap perjalanan yang saya lakukan. Terutama aktivitas outdoor. Jarang saya melindungi kulit saya dengan repot-repot menutupinya. Malah sering kali lupa mengoleskan sunblock. Saya lebih suka sesuatu yang alami. Tidak dibuat-buat. Apalagi direkayasa. Karena menurut saya, kecantikan itu berasal dari dalam, dari hati. Bukan dari luar. Memang fisik juga pertimbangan untuk memenuhi filosofi cantik. Tapi apakah kita harus merubah apa yang diberikan Tuhan hanya untuk memenuhi standarisasi cantik menurut manusia? Tuhan menciptakan warna kita seperti ini, apa adanya. Karena Tuhan ingin membuat dunia ini berwarna dan beragam. Banggalah terhadap diri kita. Apapun warna kulit kita. Hitam, putih, kuning langsat, sawo matang. Itulah warnamu.
Karena semua yang terpenting adalah kebersihan dan putihnya hati kita menatap dunia dari beragam sisi keindahan yang tak ternilai. Maha karya Sang Kuasa….
bagaimanapun juga emang harus tetep bangga.. toh semua adalah ciptaan Tuhan.. Pastinya penuh dengan kesempurnaan.. jadi gimanapun juga tetep harus disyukuri.. ^_^
Baru mampir udah suka sama tulisannya 🙂
http://www.fikrimaulanaa.com
waah… terima kasih mas Fikri. ^ ^
It's an honored for me.
Salam kenal. Terima kasih sudah mampir.
Betul, Ahsyai! Apapun warna kulitmu. Harus bangga akan hal itu ^_^
This comment has been removed by a blog administrator.